Nama kelompok :
- Reyditya Dirham Satria (13180472)
- Tongam Cevin Ronaldo Rumahorbo (13180425)
- Ibadu Rahman (13180618)
- Muhammad Solihin (13180668)
- Sultan Ahmed (13180984)
- Khautsar Israjani (13180969)
- Muhammad Ridwan Majit Gunawan (13180008)
- Hafizh Nurkamal (13180701)
- Aditya Muhammad Azis (13180869)
- Aldi Beragi (13180678)
- Dimas Setiadi (13180973)
- Aldi Beragi (13180678)
- Dimas Setiadi (13180973)
FUNGSI-FUNGSI
PROTOKOL (ICMP, POP3, SMTP, FTP dan ARP) dan Kelebihan kekurangan IPV4
dan IPV4
1. ICMP (Internet Control Message Protocol)
Protokol yang digunakan
untuk memberikan kiriman pesan – pesan ke dalam sebuah jaringan, mulai dari
mengirimkan pesan error, pesan diterima, hubungan putus atau connection lost,
dan sebagainya. Dengan adanya protokol ini, maka jaringan akan mengetahui respon
– respon yang terjadi selama konektivitas didalam jaringan itu berlangsung.
Fungsi ICMP :
- Membantu proses error handling / melaporkan
apabila terjadi error pada sebuah jaringan.
- Membantu control procedure atau prosedur
pengaturan pada sebuah jaringan.
- Menyediakan pengendalian error dan pengendalian
arus pada network layer atau lapisan jaringan.
- Mendeteksi terjadinya error pada jaringan,
seperti connection lost, kemacetan jaringan dan sebagainya.
2. POP3 (Post Office Protocol versi 3)
Protokol yang memiliki
fungsi seperti bis surat dan digunakan di dalam e-mail client yang kita miliki
untuk mengambil dan membaca e-mail yang masuk.
Fungsi POP3 :
Protokol yang
digunakan untuk mengakses e-mail atau surat elektronik yang masuk ke dalam e-mail client. Fungsi
utama dari POP3 adalah untuk menyimpan sementara e-mail yang terkirim
di dalam sebuah e-mail
server, dan kemudian meneruskannya ke dalam e-mail client, dimana baru akan terrespon ketika e-mail tersebut sudah
dibuka oleh user yang berhak (mereka yang memegang username dan juga password
dari alamat e-mail).
Penggunaan POP3 :
Protokol POP3 berguna untuk mengambil email dari server
dan menyimpan sementara diinbox masing - masing pemilik e-mail sebelum
didownload ke PC melalui aplikasi e-mail seperti Mozilla Thunderbird, Microsoft
Outlook, Eudora, dan
sebagainya. Protokol POP3 akan mempermudah user untuk mengambil e-mail.
User tidak perlu mengunjungi situs penyedia jasa e-mail, cukup dengan menginstal
aplikasi e-mail client seperti yang disebutkan diatas maka kita
dapat melakukannya. Hal yang perlu diperhatikan adalah e-mail yang
kita miliki haruslah mendukung layanan protokol POP3.
Pada penerimaan e-mail dengan
menggunakan POP3, digunakan suatu program yang dinamakan e-mail client. E-mail client
berfungsi untuk menerima e-mail – e-mail yang masuk ke komputer pengguna. Beberapa
contoh e-mail
client adalah Outlook Express, Microsoft Outlook, The Bat, Eudora, dan
masih banyak lagi yang lainnya. POP3 biasanya selalu disandingkan dengan
SMTP (Simple Mail Transfer Protokol). Fungsi dari keduanya saling mendukung, di
mana POP3 digunakan untuk mengambil e-mail dari komputer server ke komputer client
(pengguna), dan SMTP digunakan untuk mengirimkan e-mail dari komputer
client yang dititipkan ke pada komputer server untuk dikirimkan ke
komputer server tujuan.
3. SMTP (Simple Mail Transport Protocol)
Protokol untuk melakukan
proses pengiriman dan penerimaan (proses transfer sebuah surat secara
elektronik), namun dengan menggunakan sebuah acara teknis yang simple dan mudah
untuk dipaham dan diimplementasikan.
Fungsi SMTP :
Protokol yang digunakan untuk membantu user mengirimkan surat
elektronik / e-mail kepada penerima. Kita sebagai seorang user dapat mengirimkan
pesan elektronik atau e-mail
kepada penerima.
Penggunaan SMTP :
Prinsip dasar dari penggunaan SMTP
adalah bahwa terdapat sebuah e-mail server yang bertugas sebagai penampung
sementara e-mail, sebelum dikirimkan ke alamat e-mail penerima.
Jadi, ketika user akan
mengirimkan sebuah e-mail, maka e-mail yang dikirimkan oleh user akan
menggunakan protokol SMTP, kemudian e-mail akan masuk ke dalam e-mail server
untuk dicocokan dengan alamat e-mail penerima. Ketika alamat e-mail penerima
sudah terdeteksi cocok, maka e-mail tersebut di kirimkan ke alamat e-mail yang
dituju, dan pengirim akan memperoleh notifikasi bahwa e-mail sudah dikirimkan
ke alamat e-mail.
Apabila kita melihat hal ini, maka cara
kerja SMTP ini persis seperti cara kerja kotak pos atau bis surat yang dulu
sering kita gunakan untuk mengirimkan surat dari kota ke kota. SMTP bisa kita
analogikan sebagai sebuah bis surat atau kotak pos. Ketika kita akan
mengirimkan surat, maka kita akan memasukkan surat kita ke dalam kotak pos
tersebut, dan tukang pos akan mengambil surat kita untuk
dimasukkan ke dalam kantor pos, disortir, lalu kemudian dikirimkan ke alamat yang
tertera pada surat tersebut.
4. FTP (File Transfer Protocol)
Protokol yang berfungsi
untuk pertukaran file dalam suatu jaringan komputer yang mendukung protokol
TCP/IP.
Dua hal pokok pada FTP
yaitu FTP Server dan FTP Client. FTP juga bisa dikatakan sebuah protokol
internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan standar untuk
pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam sebuah framework.
FTP merupakan salah satu
protokol internet yang paling awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga
saat ini untuk melakukan pengunduhan (download) dan pengunggahan (upload)
berkas-berkas komputer antara FTP Client dan FTP Server. FTP Client adalah
sebuah aplikasi yang dapat mengeluarkan perintah - perintah FTP ke sebuah FTP
Server, sedangkan FTP Server adalah sebuah Windows Service atau daemon yang
berjalan di atas sebuah komputer yang merespon perintah - perintah dari sebuah
FTP Client. Perintah-perintah FTP dapat digunakan untuk mengubah direktori,
mengubah modus transfer antara biner dan ASCII, mengunggah berkas komputer ke
FTP Server, serta mengunduh berkas dari FTP Server.
Fungsi FTP :
Melakukan transfer file
antara komputer yang terhubung melalui jaringan, termasuk internet. Dalam
bahasa teknis, FTP dikenal sebagai protokol jaringan yang memungkinkan transfer
file antara komputer yang tersambung pada TCP/IP yang berbasis jaringan. Hal
ini mencangkup serangkaian peraturan dan prosedur untuk transfer data digital
yang aman. FTP juga berfungsi untuk mempermudah dalam pembagian file - file,
mempercepat secara tidak langsung atau implicyt menggunakan komputer remote,
melindungi user dari berbagai file storage system antar host.
5. ARP (Address Resolution Protocol)
Protokol yang berfungsi
memetakan IP address menjadi MAC (Media Access Control) Address.ARP
merupakan penghubung antara datalink layer dan IP layer pada TCP/IP. Semua
komunikasi yang berbasis Ethernet menggunakan protokol ARP ini. Intinya setiap
komputer atau device yang akan berkomunikasi pasti akan melakukan transaksi
atau tukar menukar informasi terkait antara IP dan MAC Address. Setiap
transaksi akan disimpan di dalam cache OS kita. Namun protokol ini punya
kelemahan serius, karena setiap komputer bisa saja memberikan transaksi ARP
yang dimanipulasi. Dengan merubah MAC address yang sesungguhnya, kelemahan ini
dimanfaatkan untuk jenis serangan ARP Poisoning atau ARP Spoofing atau Man In
The Middle Attack.
Fungsi ARP :
Untuk meningkatkan keamanan. Dalam mikrotik, masukan ARP bisa didapat
secara dinamik. Namun untuk meningkatkan keamanan, kita dapat memasukkan ARP
statis secara manual. Dengan hanya membolehkan sebuah router me-reply hanya
untuk masukan ARP statis pada tabel ARP, maka akan membatasi akses ke router
dan jaringan di belakang router, yang hanya untuk IP Address atau Mac Address
dengan kombinasi.
Penggunaan ARP :
ARP bekerja dengan mengirimkan paket berisi IP address yang ingin
diketahui alamat Ethernetnya ke alamat Broadcast Ethernet, dan semua Ethernet
Card akan mendengar paket ini. Host yang merasa memiliki IP Address ini akan
membalas paket tersebut dengan memgirimkan paket yang berisi pasangan IP
Address dan Ethternet Address. Untuk menghindari seringnya permintaan seperti
ini, jawaban ini disimpan di memori (ARP cache) untuk sementara waktu.
Misalnya, jika suatu host dengan IP Address A mengirim paket ke host
dengan IP Address B pada jaringan lokal. Host pengirim memeriksa dulu ARP
cachenya adakah MAC Address untuk host dengan IP Address B.
Jika tidak ada, ARP akan mengirimkan paket ke alamat Broadcast (sehingga
seluruh anggota jaringan mendengarnya). Paket ini berisi pertanyaan :
"Siapakah pemilik IP Address B dan berapakah MAC Addressnya? ". Dalam
paket ini juga disertakan IP Address A beserta MAC Addressnya.
Setiap host di jaringan lokal menerima request tersebut dan memeriksa IP
Address masing-masing. Jika ia merasa paket tersebut bukan untuknya, dia tidak
akan menjawab pertannyaan tersebut. Host dengan IP Address B yang mendengar
request tersebut akan mengirim IP Address beserta MAC Address - nya ke host
penanya.
Kelebihan dan Kekurangan IPv4 & IPv6
1. Internet Protokol versi 4
Kelebihan :
- Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link layer
dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
- Pengelolaan rute informasi yang tidak
memerlukan seluruh 32 bit tersebut, melainkan cukup hanya bagian jaringannya
saja, sehingga besar informasi rute yang disimpan di router, menjadi kecil.
Setelah address jaringan diperoleh, maka organisasi tersebut dapat secara bebas
memberikan address bagian host pada masing-masing hostnya.
Kekurangan :
- Panjang alamat 32 bit (4bytes).
- Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4.
- Dukungan terhadap IPSec opsional.
- Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada
router, menurunkan kinerja router.
- IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah
total alamat yang dapat dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat). IPv4,
meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4
miliar alamat, karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini
hanya mencapai beberapa ratus juta saja.
2. Internet Protokol versi 6
Kelebihan :
- Format header
baru. Header baru IPv6 lebih efisien daripada header pada
IPv4 (karena memiliki overhead yang lebih kecil). Hal ini diperoleh dengan
menghilangkan beberapa bagian yang tidak penting atau opsional.
- Jumlah alamat
yang jauh lebih besar. Dengan spesifikasi bit untuk alamat standar
sebanyak 128-bit memiliki arti IPv6 akan mampu menyediakan 2128 kemungkinan
alamat unik. Walaupun tidak semuanya akan dialokasikan namun sudah cukup untuk
keperluan masa mendatang sehingga teknologi semacam NAT pada IPv4 sudah tidak
perlu lagi digunakan.
- Infrastruktur
routing dan addressing yang efisien dan hirarkis. Arsitektur pengalamatan
IPv6 yang hirarkis membuat infrastruktur routing menjadi efisien dan hirarkis
juga. Adanya konsep skup juga memudahkan dalam manajemen pengalamatan untuk
berbagai mode teknologi transmisi.
- Kemampuan
Plug-and-play melalui stateless maupun statefull address auto-configuration.Pada teknologi IPv6, sebuah node yang memerlukan
alamat bisa secara otomatis mendapatkannya (alamat global) dari router IPv6
ataupun cukup dengan mengkonfigurasi dirinya sendiri dengan alamat IPv6
tertentu (alamat link local) tanpa perlu adanya DHCP server seperti pada
IPv4. Hal ini juga akan memudahkan konfigurasi. Hal ini
penting bagi kesuksesan teknologi pengalamatan masa depan karena di Internet
masa depan nanti akan semakin banyak node yang akan terkoneksi. Perangkat rumah
tangga dan bahkan manusia pun bisa saja akan memiliki alamat IP. Tentu saja ini
mensyaratkan kesederhanaan dalam konfigurasinya. Mekanisme konfigurasi otomatis
pada IPv6 ini akan memudahkan tiap host untuk mendapatkan alamat, menemukan
tetangga dan router default bahkan menggunakan lebih dari satu router default
untuk redundansi dengan efisien.
- Keamanan yang sudah menjadi standar
built-in.Jika pada IPv4 fitur IPsec hanya bersifat opsional maka pada IPv6
fitur IPsec ini menjadi spesifikasi standar. Paket IPv6 sudah bisa secara langsung diamankan pada layer network.
- Dukungan
yang lebih bagus untuk QoS. Adanya bagian (field) baru pada header IPv6 untuk
mengidentifikasi trafik (Flow Label) dan Traffic Class untuk prioritas trafik
membuat QoS yang lebih terjamin bisa diperoleh, bahkan ketika payload dari
paket terenkripsi dengan IPSec dan ESP.
- Berbagai
protokol baru untuk keperluan interaksi antar node.
Adanya protokol baru
misalnya Network Discovery dengan komunikasi multicast dan unicast yang efisien
bisa menggantikan komunikasi broadcast ARP untuk menemukan neighbor dalam
jaringan.
- Ekstensibilitas.
Di masa depan IPv6 dapat
dikembangkan lagi fitur-fiturnya dengan menambahkanya pada extension head.
Kekurangan
:
- Operasi IPv6
membutuhkan perubahan perangkat (keras dan/atau lunak) yang baru yang mendukungnya.
- Harus ada pelatihan tambahan, serta
kewajiban tetap mengoperasikan jaringan IPv4, sebab masih banyak layanan IPv6
yang berjalan di atas IPv4.